fuck me

Minggu, 23 Desember 2012

rajasinga

Rajasinga - Nevergrind EP

Tracklist:
1. Premandulisme
2. Kokang Batang
3. Dilarang Berbisa
4. Soundtrack Balap

rajasinga

RAJASINGA - Pandora


Bandung, Jawa Barat, Indonesia
Tracklist:
1. 666% Metal Work01:32
2. Teori Kebencian01:40
3. Pandora01:284. Greencore02:10
5. Killed By RajaSinga01:38
6. Love: That's No Fucking Teory00:47
7. Balada Sumanto Part. I01:49
8. Mash Meet01:00
9. Tujah03:00
10. Coward01:42
11. Mati 8 Jam Sehari00:58
12. The Nightstalker01:30
13. Invasi Rock N Roll Garasi01:22
14. The Pleasure Of Hating03:59
15. Balada Sumanto Part. II (Grindcapella Bonus Track)00:51

HELLCORE

Hellcore - Destruction Of The World (2011)



Tracklist:
1. Destruction
2. Bangsa Bangsat
3. Nyocot
4. I Was Born to Kill
5. Sakit Jiwa Terinfeksi
6. Globalisasi Kehancuran
7. Terjebak Kemunafikan
8. Khayalan Adalah Awal Menuju Masa Depan
9. Bangsat Atau Banci
10. Dendam Membara
11. Humanity Is a Joke
12. Aaaaarrrrrggggghhhhh....
13. Tuhan Adalah Uang
14. Mati Sia-Sia
15. Si Jahat
16. Misantropi Apokaliptika
17. Why Do You Scare?

TERSANJUNG 13 / UNHOLY GRAVE

TERSANJUNG 13 / UNHOLY GRAVE - Final Collapse/Morbid Dark Angels: Split LP (2011)



Unholy Grave:
01. Teenage Lobotomy (Ramones Cover) 01:55
02. No Racial Superiority 01:28
03. Confession 02:12
04. Morbid Dark Angels 00:32
05. The Ice-Cold Law 01:06
06. Strong Indignation 01:42
07. Preconception 01:49
08. Seeds Of Evil 01:29
09. Cult Of Terror 00:44
10. Media's Story 02:06
11. Why Terror Again? 01:16
12. Murderer 02:04
Tersanjung 13:
13. Grind The Bastards 01:21
14. Gasmask Massacre 02:35
15. Polusi Sebuah Warisan 01:12
16. Global Warming 02:04
17. Social Time Bomb 00:21
18. Land Of The Dead 02:12
19. Stupid Sensation 01:07
20. Collapse 00:35
21. Suicide 00:56

DOWNLOAD

AUTODESTRUCTION

AUTODESTRUCTION - West Bali Grind Assault



Tracklist:
01 - Arogansi Organisasi
02 - Sengkuni Birokrasi
03 - Pray For Indonesia
04 - I ♥ U

DOWNLOAD

Cerebral Bore

Cerebral Bore-Maniacal Miscreation (2010)



1.Epileptic Strobe Entrapment04:49
2.The Bald Cadaver03:20
3.Open Casket Priapism05:29
4.Entombed in Butchered Bodies03:53
5.Mangled Post Burial02:54
6.Flesh Reflects the Madness03:56
7.Maniacal Miscreation03:47
8.24 Year Party Dungeon04:24


Erase the Insignificant

Erase the Insignificant - 2009


Enlace
1. Deformed Heretic Impalement
2. Redneck Slanderous Mutation
3. Aprioristic Discharge
4. Forgotten Faces of Human Prism
5. Lobotomia
6. Psychotic Redemption
7. Confronting the Dead
8. Elegy for the Wretched
9. Speeches of Inadequacy



 Download

Rabu, 19 Desember 2012

Warsore

Warsore – Violent Swing Discography



Released: 2012
Label: Blast As Fuck
Country: Melbourne, VIC, Australia
Tracklist:
01 – Dole Cue, Fuck You
02 – Air Attack (Crow)
03 – Crude SS Not D.S.S.
04 – Vegetarian Barbarian
05 – Melbourne Hillbillies
06 – Jonny Rotten Not Forgotten
07 – Bottle Shops Not Transit Cops
08 – You Rape You Die
09 – Melbourne Hillbillies
10 – Voice Of The Voiceless
11 – I.M.F.
110 – Bonus Material
12 – Warpaint
13 – Industrial Suicide
14 – Dont Settle For Death Metal
15 – Six Million Slaughtered
16 – Rampant Murder
17 – Vegetarian Barbarian
18 – Industrial Suicide
19 – Burial Ground
20 – Decomposed
21 – Ritual Hate
22 – Failed Species
23 – Veg Barbarian
24 – Substance Abuse
25 – Social Parasite
26 – Open Wound
27 – Voice Of The Voiceless
28 – Crude Stench Of Progress
29 – Six Million Slaughtered
30 – Warpaint
31 – You Rape You Die
32 – Dont Settle For Death Metal
33 – Ritual Hate
34 – Decomposed
35 – Intro Morbid (Violent Headache)
36 – Air Attack (Crow)
37 – Cops Make Good Targets
38 – 0.02 Seconds
39 – Nauseatingricharseholes
40 – Psychoschmatic
41 – Failed Species
42 – Corrosive
43 – Burial Ground
44 – Ritual Hate
45 – Transit Cops
46 – Thief
47 – Outro
48 – Sinking In Shit
49 – Thief
50 – Just Another Stab In The Back
51 – Substance Abuse
52 – Pathetic Waste Of Time
53 – Rampant Murder
54 – 1Stop Posing And Kill Someone
55 – Demoralized
56 – Sensory Deprivation
57 – Killing Field
58 – Destroy All Monsters
59 – Horrendous Bloody Experiments
60 – Chronic Waste
61 – Sociopath
62 – 1Suicide Bomber
63 – I.M.F.
64 – 1Human Origin
65 – Crayon Shin Chan
66 – Nothing But Enemies
67 – Lying In My Own Excrements
68 – Faecal Gore Gore Attack (GBN)
69 – Sweating Blood
70 – Confirmed Kills
71 – World Under My Fingernail (Fear Of God)
72 – Cops Make Good Targets
73 – 0.20 Seconds
74 – Psychoscmatic
75 – Corrosive
76 – Thief
77 – Sinking In Shit
78 – Pathetic Waste Of Time
79 – Just Another Stab In The Back
80 – Industrial Suicide
81 – Failed Species
82 – Slave Formation
83 – Bitter End
84 – Choking On Stress
85 – Bastardize
86 – Deathly Sick
87 – Brutal Reprisal
88 – Blunt Trauma
89 – Demoralized
90 – Chronic Waste
91 – Open Wound
92 – Pathetic Waste Of Time
93 – Destroy All Monsters
94 – Sinking In Shit
95 – Sociopath
96 – Suicide Bomber
97 – Substance Abuse
98 – Vegetarian Barbarian
99 – Sensory Deprivation
100 – Stegrat Doog Ekam Spoc
101 – Sonoces 02.0
102 – Citamcsohcysp
103 – Evisorroc
104 – Fieht
105 – This Ni Gniknis
106 – Emit Fo Etsaw Cithehtap
107 – Kcab Eht Ni Bats Rehtona Tsuj
108 – Edicius Lairtsudni
109 – Seiceps Deliaf
DOWNLOAD

Coprophiliac

Coprophiliac - Whining Bitch Treatment (2012)


Coprophiliac - Whining Bitch Treatment

Tracklist:
1. Cunt Facial Vomitous
2. Lesbian Coprophagy
3. Spewing Anal Slurpee
4. Stump Fucked Piss Flaps
5. Menstrual Muck Pancake
6. Exquisite Flatulence
7. Ball-Gag Punishment
8. Smothered With Vaginal Cum
9. Licking a Treacly Ass
DOWNLOAD

Komunal

Komunal - Gemuruh Musik Pertiwi (2012)




Tracklist:
01 - Gemuruh Musik Pertiwi 4:11
02 - Bakar Kibar 4:30
03 - Rock Petir 3:59
04 - Pada Mu Negeri 3:20
05 - Adong Nang Diada 5:09
06 - Lagu Berani 4:07
07 - Esokan Makan Apa? Hidup Adalah Narkotik 4:02
08 - Sisilia Senandung Sang Bapa 5:15
09 - Ngarbone 2:58

Download

Komunal

Komunal - Hitam Semesta

Track List :
01. Hymne (Nyanyian Pujian)
02. Pasukan Perang Dari Rawa
03. Budaya Purba
04. Manusia Baja
05. Order Barter
06. Blues Menuju Trash
07. Pemuda Sejati
08. Hitam Semesta
09. Distorsi Mulut Setan
10. Emosi Tradisi
11. Dead Raven
12. Ilmu Tentang Racun
13. Disintegrasi
14. Medani
15. Monster Masa Depan
16. Praktika Bisnis Karnivora
17. Tarankanua
18. Higher Than Mountain II

DOWNLOAD

SERIGALA MALAM

SERIGALA MALAM




Tracklist:
1. Outcome The Notorious Night Wolf
2. More Pain More Blood
3. Commitment Betrayer
4. No Time For
5. Evilside Inside
6. Life For Nothing, Or Die For Something
7. Hardcore pride [Madball Cover]

BONUS TRACK
Serigala Malam - The Unbroken (The Prove Album 2010)

ICEMA 2012

image
Doddy Hamson, vokalis Komunal saat menerima trofi ICEMA semalam. (Foto: Ludmila Gaffar)
Jakarta - Gelaran kedua Indonesia Cutting Edge Music Awards (ICEMA) 2012 telah diadakan pada Rabu (28/11) malam lalu di Rolling Stone Live Venue, Ampera, Jakarta.

Unit hard rock asal Bandung, Komunal, keluar sebagai artis paling berjaya tadi malam dengan menggondol trofi untuk kategori Best Rock/Hard Rock Song berkat “Gemuruh Musik Pertiwi” dan kategori utama Best Album lewat album penuh ketiga mereka Gemuruh Musik Pertiwi.

Selain Komunal, penyanyi dan pencipta lagu Sir Dandy semalam juga sukses membawa pulang dua trofi kategori Best Folk/Singer-Songwriter Song untuk lagu "Jakarta Motor City" dan Favorite Solo Artist yang merupakan hasil dari pilihan khalayak luas.

"Semoga dua piala #ICEMA2012 ini bikin mereka yang pengen bikin lagu/berkarya di musik jadi lebih percaya diri," demikian tulis Sir Dandy via akun Twitter pribadinya semalam.

Sementara saat ditemui Rolling Stone usai penampilan Komunal sebagai penutup ICEMA 2012 dengan membawakan lagu "Gemuruh Musik Pertiwi" yang membuat mereka membawa pulang Best Rock/Best Hard Rock Song, vokalis Doddy Hamson menyatakan bahwa ia bersama rekan bandnya datang ke malam penganugerahan tersebut tanpa harapan.

“Tercantum sebagai nomine saja sudah membuat kami senang. Gue pikir yang akan menang adalah band-band seperti Seringai, Navicula atau The Hydrant,” ujar Doddy.

Mengenai dampak yang ia harapkan akan terjadi pasca memenangkan dua trofi ICEMA 2012, Doddy mengaku tidak tahu. Ia menjelaskan, “Ada atau tidak dampak, kami nggak akan pernah tahu. Kalau nggak ada, nggak apa-apa, kalau ada, ya bagus. Yang pasti gue nggak berharap, karena Komunal sebagai band memang nggak punya target apa-apa. Walau begitu, dari gue pribadi, Komunal harus selalu percaya diri.”

Kejayaan Komunal di ICEMA 2012 seakan menjadi bukti perkataan Denny Sakrie pada konferensi pers beberapa jam sebelum malam penganugerahan dimulai. Di hadapan para wartawan, ia menjanjikan bahwa ICEMA akan dihiasi dengan kejutan-kejutan yang menyenangkan.

Seperti pada Best Metal Song, Rajasinga dengan “Rajagnaruk” sukses menyisihkan nama-nama besar seperti Burgerkill, Edane dan Superglad.

Begitu juga Best Punk/Hardcore/Post-Hardcore Song yang dimenangkan oleh Milisi Kecoa dengan anthem anti-fasis “Ini Bukan Arab” yang mengalahkan Inlander, Kebunku, Kelelawar Malam, dan Snickers and the Chicken Fighters.

Kemenangan Tomorrow People Ensemble di Best Jazz Song dengan lagu “Mr. Heep” juga mengejutkan karena beratnya saingan dari nama-nama seperti Indra Lesmana, LLW, Barry Likumahuwa Project, Indro Hardjodikoro The Fingers, dan Tohpati Bertiga.

Walau begitu, nama-nama besar seperti BRNDLS, White Shoes and the Couples Company, Ras Muhamad, Sir Dandy, Jogja Hip Hop Foundation, dan Deadsquad juga membawa pulang trofi mereka masing-masing.

Untuk empat kategori Favorite yang pemenangnya dipilih melalui proses pemungutan suara oleh khalayak luas memunculkan kejutan di Favorite Group/Band/Duo yang dimenangkan oleh Sentimental Moods. Sementara itu, Favorite Newcomer dimenangkan oleh lima band, yaitu A.F.F.E.N., Bvrtan, Fuentes, Messa Sinaga, dan Mooikite.

Sementara itu, gelar Lifetime Achievement diberikan kepada legenda musik Indonesia sekaligus biang bengal Bandung, Harry Roesli. Kemenangan tersebut dilengkapi dengan penampilan Rumah Musik Harry Roesli yang membawakan “Sekar Jepun” dan “Malaria” dengan bintang tamu Candil. Setelah itu, Rumah Musik Harry Roesli juga sempat berkolaborasi dengan Saratus Persen dan Ras Muhamad saat menyuguhkan “Si Gitar Satu Senar”.

ICEMA 2012 juga dimeriahkan oleh penampilan dari grup/musisi independen yang masing-masing tercantum sebagai nomine, yaitu Seringai, BRNDLS, Morfem, The Experience Brothers, Barry Likumahuwa Project, Komunal, Hightime Rebellion, Karinding Attack, Frigi Frigi, DOM 65, Teman Sebangku, dan Sungsang Lebam Telak. Mereka membawakan lagu-lagu yang membuat mereka masuk sebagai nomine.

Pemilihan band tersebut bukanlah tanpa alasan. Adhi Jimar selaku perwakilan dari MACS909, yang menyelenggarakan acara ini bersama 7evenotes, menyatakan bahwa pertimbangan susunan pengisi acara tersebut disesuaikan dengan tema, “Karnaval Musik Indonesia”, yang mengedepankan keragaman musik Indonesia.

Berikut adalah daftar lengkap para nomine dan pemenang ICEMA 2012:

Best Album
Komunal – Gemuruh Musik Pertiwi

Best Newcomer
Payung Teduh

Favorite Song
Burgerkill – “House of Greed”

Favorite Group/Band/Duo
Sentimental Moods

Favorite Solo Artist
Sir Dandy

Favorite Newcomers
A.F.F.E.N.

Bvrtan

Fuentes

Messa Sinaga

Mooikite

Lifetime Achivement Award
Harry Roesli




Best Indie Rock Song
Pure Saturday – “Lighthouse”
Polyester Embassy – “Space Travel Rock and Roll”
Morfem – “Pilih Sidang atau Berdamai”
Marcel Thee – “Endless Heart”
Jirapah – “Muto”
Denda Omnivora – “Lagu Perjuangan (feat. The Santo Wild Bren)”
BRNDLS – “Awas Polizei” (Pemenang)
Armada Racun – “Amerika”
Amazing in Bed – “Circle (feat. Ajie Gergaji)”
A.F.F.E.N. – “Like Life’s Easily Ended”

Best Rock/Hard Rock Song
The Hydrant – “Shake, Rhythm & Jive”
The Experience Brothers – “She’s Alright”
Sigmun – “Land of the Living Dead”
Seringai – “Tragedi”
Navicula – “Metropolutan”
Komunal – “Gemuruh Musik Pertiwi” (Pemenang)
Ginda and the White Flowes – “Do What You Love”
Geeksmile – “Black Blood Green Thunder”
Besok Bubar – “Hati-Hati”
((AUMAN)) – “W.K.G.G.”

Best Indie Pop Song
Hi Mom! – “Semua Menjadi Bara”
White Shoes and the Couples Company – “Matahari” (Pemenang)
Stars and Rabbit – “Worth It”
Roman Foot Soldiers – “Street Without Signs”
Payung Teduh – “Angin Pujaan Hujan”
Munchausen Trilemma – “If Loving You is Heartbreaking”
Mind Deer – “Your Heart isn’t Mine but I’m Fine”
Marsh Kids – “Bird Song”
Jude – “Mauku Maumu”
Hightime Rebellion – “Crest of Mind”
Winter Issue – “Bersama Ria”
Tantrum – “De Menejer”
Swimming Elephants – “Sarah”
Hollywood Nobody – “Telescope”

Best Soul/R&B Song
Un Soiree – “I Got Shuss’d”
Midnight Runners – “Midnight Shine”
Jemima – “Paradise” (Pemenang)
Bayu Risa – “Percaya (feat. Rayi)”
Dis & That – “Berantakan”

Best Reggae/Ska/Rocksteady Song
Another Project – “What is a Revolution”
Gang Holiday – “Try My Poison”
The Authentics – “Berdansa Selalu (feat. Vicky Shu)”
Sentimental Moods – “Ska Me This, Ska Me That”
Ray D’Sky – “Tak Perlu Sempurna”
Rastaline – “Ingin Tak Ingat Lagi”
Ras Muhamad – “Prosa Tinju Lima Hari” (Pemenang)
D’Jenks – “Move On”
Coffee Reggae Stone – “Demon”
Bandung Inikami Orcheska – “Cerah”

Best Punk/Hardcore/Post-Hardcore Song
Inlander – “Bombardir”
The Kuda – “Sex, Alcohol and Ego”
Snickers and the Chicken Fighters – “Generasi Tak Berbudaya”
Serigala Malam – “You Just Don’t Know (Shut Up)”
Terapi Urine VS Serigala Jahanam – “Rusuh”
Milisi Kecoa – “Ini Bukan Arab” (Pemenang)
Kelelawar Malam – “Cahaya Altar Persembahan”
Kebunku – “Radio Cinta”
DOM 65 – “Klub S.A.”
Chicken Shit Flower – “Release the Chagrin (feat. Riann Pelor)”

Best Post-Rock Song
Under the Big Bright Yellow Sun – “Golden Day (Finally Found)”
Marche La Void – “Silent War” (Pemenang)
Individual Life – “Semoga Engkau Berkenan Mendengarnya Perlahan Hingga Usai”
Folkaholic – “Sungazing”
A Slow in Dance – “Back to the Brightside”

Best Folk/Singer-Songwriter Song
Tristan – “Jelang Malam”
Teman Sebangku – “Menari”
Sir Dandy – “Jakarta Motor City” (Pemenang)
Silampukau – “Cinta Itu”
Sapphira Singgih – “Knowing Wanting”
Pemandangan – “Bocah Pikun”
Katjie & Piering – “Kinanti”
Harlan Boer – “Jajan Rock”
Dialog Dini Hari – “Lengkung Langit”
Adhitia Sofyan – “Gaze”

Best Noise/Experimental Song
Sungsang Lebam Telak – “Semburan Diare Langsung ke Lidah yang Telah Terpatahkan oleh Teori Usang Tata-Titi Bersepeda” (Pemenang)
Roman Catholic Skull – “Skyscrapers Falling Onto Each Other”
Kultivasi – “Hercules Anak IPA I dan Teman-Teman”
Kalimayat – “The Brahala Experience”
Individual Distortion – “Pointless Screaming (MatiGalauJasusFracturediomixed)
Depriver – “Liar”

Best Hip Hop Song
Aljabar – “Flattery (feat. Adi Siswowidjono)
Dangerdope – “Tuntutlah Ilmu Sampai ke Negeri China”
Jalan Surabaya – “Alam Maya”
Ki Jarot (Jogja Hip Hop Foundation) – “Jogja Istimewa” (Pemenang)
Yacko – “Brrapp!”

Best Electronic Song
Agrikulture – “Cinta-Cintaan”
Belkastrelka – “Agen Gosip”
Caves – “Gummihedz”
Dubyouth Soundsytem – “Bombassu” (Pemenang)
Duck Dive – “Keep It Straight”
Frigi Frigi – “Aku Mahasiswa U.F.O.”
Muhamad Shahriza Rijadi Putra – “Cinta Tak Mengerti”
Rock N Roll Mafia – “Blackheart”
Zeke Khaseli – “Rolling Like a Stupid Stone”

Best Jazz Song
Barry Likumahuwa Project – “Twitter Jam”
Indra Lesmana – “Two Steps at the Time”
LLW – “Friday Call”
Tohpati Bertiga – “Riot”
Tomorrow People Ensemble – “Mr. Heep” (Pemenang)
WHAT – “Spyros the Dragon”
Ligro Trio – “Stravinsky”
Indro Hardjodikoro The Fingers – “The Fingers”
Notturno – “Outro (Dududada)”

Best World Music Song
Asangata – “Leletheking”
Bambu Wukir – “Akar”
Karinding Attack – “Hampura, Ema” (Pemenang)
Rully Shabara & Wukir Suryadi – “Geni”
ZOO – “Bambu Runcing (feat. Wukir)”

Best Metal Song
A.L.I.C.E. – “Kontradiksi Tirani”
Armored – “Within My Lachrymal”
Burgerkill – “House of Greed”
Cranial Incisored – “The Joker”
Edane – “Living Dead”
Parau – “Evaluasi Dua Serigala”
Rajasinga – “Rajagnaruk” (Pemenang)
Revenge – “Xenophobic”
Superglad - Sofa Merah Percintaan”

Best Death Metal Song
Blooded Suicide – “Fragrant Doesn't Kill a Carcass”
Catharsis – “Prodigious Falsehood”
Deadsquad – “Patriot Moral Prematur” (Pemenang)
Hellcrust – “Agresi Semu”
Krack – “Land of Misery”

Jangan Ragu Jadi Musisi Metal

TULISAN INI BUKAN MURNI OPINI SAYA. IBARAT KAMERA, OTAK DAN JARI SAYA HANYA BERTINDAK SELAKU REFLEKTOR. SEKADAR MEMANTULKAN APA YANG SAYA SIMAK DENGAN SEDIKIT MEMBERI BIAS DI SANA-SINI DARI. ILHAMNYA SENDIRI MUNCUL DARI HASIL MELOTOTIN STATUS CHE, VOKALIS CUPUMANIK. SEPERTI BIASA, JANGAN TERLALU DIMASUKAN KE HATI. WOLES SAJA. SEBAB, INI BUKAN MASALAH PENTING. DA EUWEUH DEUI URUSAN NU LEUWIH PENTING — MEMINJAM ISTILAH KAJUL HELLPRINT — TIBATAN LALAJO PERSIB.

SAYA selalu merasa beruntung bisa mengakses beberapa referensi penting, kadang bahkan secara prodeo alias cuma-cuma. Seperti Selasa (26/11) kemarin. Indera penasaran saya langsung bereaksi ketika Mang Dinan, artworker kugiran dari The Illuminator, ngetag beberapa cuplikan Majalah Metal Hammer edisi Desember 2012 yang membahas tentang skena tempat kita menarik napas. Sumpah, Metal Hammer adalah salah satu kitab haluan hidup saya. Saya selalu merasa bagaikan butiran-debu-yang-tak-tahu-arah-jalan-pulang tiap kali membaca majalah ini. Baik dari segi kemasan/artistik dan terlebih cara mereka mengupas sesuatu. Sangat influensif dan tentu saja referensif pula (anjirrr, istilah naon deuih eta). Jika suatu saat punya duit, saya punya cita-cita mau bikin majalah underground dengan kemasan menyerupai Metal Hammer.
Karena penasaran, siangnya saya langsung cabut ke kantor Kompas. Seorang kawan yang jurnalis harian ini biasanya membeli Metal Hammer secara berkala. Dan, alhamdulillah dia sudah punya edisi Desember. Tadinya, jika teman itu belum punya, saya mau merapat ke Common Room. Siapa tahu Mang Dinan masih baca majalah itu di sana dan saya bisa minjem barang sebentar. Hahahaha… katingali aing teu mampu meuli majalah!
Saya tidak terlalu tertarik dengan ulasan lain. Saya interes dengan review tentang skena metal Indonesia. Tapi, yah seperti ekspektasi sebelumnya, tidak banyak hal baru. Ulasan seperti itu sudah sering saya temukan. Termasuk ulasan tentang Burgerkill. Bedanya, yang satu ini dikemas dalam bahasa Inggris dan yang membahasnya bukan media kelas ecek-ecek. Metal Hammer, mabrohhh!
Meski demikian ada beberapa poin yang tetap menarik. Salah satunya quote dari Ebenk Burgerkill di halaman 72: “My father keep asking me to get a different job, but I don’t care about money.”
Sebuah kalimat yang sangat bombastis, saya kira. Boleh jadi Ebenk bisa bicara seperti itu karena ia telah sukses bersama Burgerkill. Secara langsung atau tidak, Burgerkill telah mengantarnya mencapai kesuksesan hidup. Dulu Ebenk boleh tidak peduli dengan uang, tapi sekarang uang sangat peduli dengannya.
Tapi lepas dari itu, kalimat tersebut memang layak dijadikan trigger buat siapa pun yang saat ini menapakkan kakinya di skena metal, terutama buat mereka yang tengah merajut mimpi dengan jadi pemain band. Bahwa, mencari kehidupan — dengan tolok ukur paling gampang: duit — tidak hanya sekadar bisa dikais dengan bekerja kantoran. Bahwa, ada jalan hidup lain yang bisa kita andalkan untuk menghidupi diri sendiri, lalu kemudian anak istri, dan bahkan kalau mungkin memberdayakan lingkungan kecil kita.
Dan ucapan Ebenk yang jadi quote Metal Hammer terasa memiliki benang merah dengan celotehan Che di dinding facebook pribadinya. Che menukil cerita sukses NOAH saat konser di Makassar yang harga tiketnya mencapai dua juta perak dan ternyata tetap laku goreng bak kacang keras. “Level dunia pertunjukan band di Indonesia sudah meningkat. Harga tiket konser NOAH mencapai Rp 2 juta. Sementara tiket kelas festival konser Sting di Jakarta Rp 1.800.000. NOAH gokil, harga tiketnya setara musisi dunia,” ulas Che.
Tapi, inti ucapan Che bukan di situ. Ia bermaksud member spirit buat pegawai band dari kalangan indie, cutting edge, underground, atau apalah istilahnya. “Oke, kita lupakan NOAH. Mari kita tengok kawan-kawan kita dari kalangan band yang nggak punya majikan. Ada cerita menarik dari salah satu kru Cupumanik yang jadi roadis sebuah band metal asal Jakarta. Dia cerita kalo tiap personel band metal tersebut mendapat pemasukan sekitar Rp 6 juta saban bulan. Itu di luar uang manggung,” cerita Che lagi.
Ada ucapan Che yang sangat dalam tentang kasus ini, “Sekarang kesempatan meraih rejeki terbuka lebar buat anak band indie. Dan faktanya, rejeki Tuhan di wilayah profesi jadi anak band (indie) tidak kering. Mari kita buka mata, apa pun profesinya, sukses itu milik orang yang yakin dan rela berkeringat deras.”
Anjroott… ini saya kira kalimat yang sangat inspirasional buat kalian yang saat ini main band. Banyak fakta yang menunjukkan, beraktivitas di skena metal bisa juga hidup layak. Burgerkill memang lagi-lagi jadi contoh ideal. Tapi di luar Burgerkill, masih banyak lagi contoh.
Oke, memang benar, kecuali untuk segelintir band, uang tampil band-band metal sangat tidak bisa dijadikan sandaran hidup. Tapi, kita akan mati kelelahan jika terus-terusan berkubang dalam masalah ini. Kita memang bukan kalangan komersialis murni yang bisa mematok harga manggung segini atau segitu. Selalu ada ewuh pakewuh atas nama jalinan pertemanan. Alih-alih terjebak dalam situasi ini, sebuah band lebih baik mencari jalan lain untuk menghidupi diri. Berjualan merchandise sama sekali bukan profesi haram menurut agama. Memanfaatkan jalinan pertemanan di komunitas untuk mencari peluang hidup, adalah hal yang wajar dan sah menurut hukum.
Silakan bereksploitasi di sana. Jangan pula memberati diri dengan embel-embel tudingan sell out alias menggadaikan idealisme. Kita perlu hidup. Perlu berdaya. Perlu berpikir memiliki istri dan keluarga dengan taraf ekonomi yang layak. Tentu saja dari hasil main band, bukan yang lain. Sebab, jika kaya dari hasil menjadi direktur BUMN mah nggak rock ‘n roll atuh coy. Kaya dari hasil bermain band metal, itu baru funky. Utopis memang, tapi bukan berarti tidak bisa digapai.
BERHENTI MENGEMIS
Di luar soal itu, masih ada celotehan Che yang tidak kalah menarik. Yakni, tentang cara mengapresiasi musisi lewat membeli CD original. Dalam celotehannya, Che mengaku ada orang yang bertanya di akun twitter miliknya: “Che, apakah dengan cara member CD original sebuah band berarti kita sudah menghargai musisi?”
Che lalu menjawab, “Jangan membeli CD (Cupumanik) hanya karena ingin menghargai. Belilah sesuatu atas dasar suka. Sebuah penghargaan terhadap karya musik bisa dimulai dari kata suka. Prinsip ekonomi/transaksi jual beli antara pasar dengan band bermuara di situ. Prinsip sederhananya dan hukum yang masih berlaku masih seperti ini: gue suka, gue beli. Saya sendiri sudah berhenti menyemburkan pernyataan: hargai kita dong, beli CD original kami dong! Sebab, bagi kami, kalau memang kalian suka tentu akan membeli karya Cupumanik tanpa paksaa. Sesederhana itu kok!”
Dalam kalimat lain Che ingin berujar, jika orang belum mau beli apa pun yang dikeluarkan Cupumanik (entah itu album, merchandise, atau tiket konser) berarti belum menyukai. Oleh karena itu, jangan menggerutu atau ngambek dengan keadaan tersebut. Justru sebaliknya, jika orang belum mau beli karya kita, itu berarti peringatan bagi kita untuk memperbaiki diri biar band kita terlihat cantik, mengkilap, mentereng, unyu-unyu. Jika band kita sudah keren, tanpa harus mengemis pun mereka akan naksir. Jika sudah naksir maka kecenderungan untuk membeli karya kita jadi lebih besar. So, mari berhenti mengemis! Dan tentu saja tetap woles, kawan! (Aang)

Mengapa Scene Black Metal Sulit Berkembang ?


BLACK METAL! Pada dasarnya kita sendiri kadang bingung mengedepankan tema dan jenis musik ini pada ranah umum. Harus satanik, harus ini-itu, dan harus sebagainya-sebagainya, yang sebenarnya membuat masyarakat makin ilfeel pada musik ini. Tak bisa dinafikan bahwa musik ini memang berangkat dari dunia dan budaya barat, yang notabene antiagama serta segala bentuk dan jenis lambang yang bersifat religi. Tapi, generasi second wave blackmetal di Norwegia memberanikan diri untuk membuat jenis musik yang bersifat pemberontakan terhadap jenis musik yang sangat trendi kala itu, yaitu death metal dengan hasil karya sound yang low-fi, artwork yang hitam putih, dan label rekaman anti-mosh (mosh adalah urutan rilis dari Earache Records yang kala itu merilis band death metal seperti Napalm Death, Bolt Thrower, Morbid Angel, dan lainnya )
Bandung merupakan barometer, trendsetter, dan tolak ukur perkembangan berbagai genre musik di tanah air, black metal termasuk salah satunya. Bandung dulu dihuni oleh belasan — bahkan puluhan — band black metal yang cukup diakui di belantara musik hitam kelam nusantara, bahkan dunia. Namun sekarang bisa dilihat, banyak orang yang seakan akan memandang sebelah mata, memicingkan mata, bahkan mungkin membuang ludah pada scene black metal kota kembang ini.
Baik, saya akan coba analisa satu per satu alasan kenapa scene black metal di kota ini minus apresiasi dari scenester.
KARYA
Coba kita hitung, berapa banyak band yang telah menelurkan karya dalam bentuk full length dalam lima tahun terakhir? Dengan full packaging yang profesional, tercatat hanya Divine Blackness yang menghasilkan album dengan kemasan yang baik dan format CD. Tak mengherankan, sebab saat ini Divine Blackness adalah raja baru dalam blantika musik black metal Indonesia. Namun di luar Divine Blackness, saya bilang nol! Karena itu secara otomatis belum banyak variasi musik dan karya yang bisa diapresiasi secara luas oleh scenester.
Yang jadi pertanyaan utama, apakah Divine Blackness mendapat apresiasi yang baik dari lokal event organizer Bandung untuk tampil di acara-acara mereka? Kenyataannya mereka justru banyak tampil di acara di luar Bandung.
Jadi, bagi para blackers dan para penggiat musik blackmetal di Bandung, marilah kita berkarya tapi jangan jadikan tampil di acara menjadi barometer kalian. Diskografi album kalianlah yang akan masuk metal-archives, metal-kingdom, dan lain-lain.
WAWASAN
Band black metal pasti memiliki konsep dalam berkarya dan ada alasan secara tegas bagaimana karya black metal tersebut menjadi pilihan cara bermusik mereka. Banyak musisi black metal yang secara wawasan kurang sekali. Oleh karena itu, mulailah kita banyak membaca, menyimak, atau menonton dokumentasi dari musisi black metal. Dengan cara itu, minimal kita bisa mengetahui secara baik jenis musik ini.
MERCHANDISE
Banyak band dikenal dari merchandise-nya. Hal ini tidak dipungkiri berkaitan dengan roda perekonomian. Maka dari sisi ini, band black metal Bandung kini kurang produktif dari sisi produksi merchandise. Mungkin para merchandiser berpikir bahwa band black metal Bandung kurang menjual. Jadi, untuk lisensi kaos atau pernak pernik lainnya, band itu sendiri yang harus produktif memproduksi dan menjualnya.
Hal ini memang menjadi kenyataan bagi saya pribadi di Impish. Merchandise kaos Impish edisi Legion of Kvlt justru banyak dibeli orang di luar Bandung melalui sistem pre-order. Sedangkan di Bandung sendiri hanya kawan-kawan blackmass dan segelintir orang yang membeli merch tersebut. Hal ini membuktikan daya jual band black metal di Bandung sangatlah kurang. Jadi tidaklah salah jika event organizer tidak mengundang band black metal di Bandung memang karena fan based black metal di Bandung kurang banyak.
PANGGUNG
Kematangan sebuah band akan diukur dengan banyaknya jam terbang dalam panggung. Band menjadi lebih matang ketika mereka bisa tampil dan menjadi tolak ukur sendiri dalam karyanya. Jangan sampai sebuah band yang bagus ketika recording, namun ketika tampil dalam sebuah panggung jauh dari kualitas rekaman.
Begitu pun ketika sebuah influence yang menjadi jiwa dalam sebuah band akan terjiwai ketika band tersebut meng-cover karya dan di-aransemen ulang sesuai dengan garis benang merah band tersebut. Namun apa daya bila media tersebut menjadi penghalang. Banyak band black metal Bandung memilih panggung di luar kota sebagai area untuk mematangkan diri dalam ekspresi dan karya.
Tapi jangan ragu kawan, kita masih ada dan masih akan tetap ada selama hayat di kandung badan.
Hail!
(Abah Supriyanto, gitaris Impish)

Selasa, 18 Desember 2012

SUICIDAL SINATRA

Suicidal Sinatra


01. Masa Kecil (feat Brianna Simorangkir)
02. Anak Rock (feat Gede Rampag)
03. Hope (feat Brianna Simorangkir)
04. Los Sinatra (feat Danky Navicula)
05. I’m Soldier

Human Torture

Human Torture - I Born, I Life, I Die ' Ep 2011



Release Year - 2011
Genre - Death Metal

01 I Born, I Life, I Die
02 Terorist Movement
03 Die At War
04 War Agressiont
05 Die For The Beloved Country
06 The Pride Of Soldiers


Download

REVILED

Reviled - Promo 2011



Band Name - Reviled
Album Title - Promo
Release Year - 2011
Release Labels - Indiependent
Genre - Slamming Brutal Death Metal


01 Putridity
02 Detriment Body Organs
03 Rotting Body Preserved


Download

Turbidity

Turbidity - Suffering of Human Decapitated 2011




01 Slam On Your Face
02 Membunuh Atau Dibunuh
03 Infernal From Malidiction
04 Path Of Mutilated
05 Impulsive Consume The Cadaver
06 Marah Termuntah
07 Suffering Of Human Decapitated
08 Your Pain Is My Pleasure
09 Persetubuhan Sedarah
10 The Amelia's Revenge ( Jasad Cover )


Download

H2O

H2O - California EP



H2O - California EP

Released: September 13, 2011
Label: - 
Country: New York, US

Tracklist:
1. Beverly Hills (Circle Jerks) (01:00)
2. Journey To The end Of The East Bay (Rancid) (03:11)
3. Sick Boys (Social Distortion) (03:12)

15 MB:
Download

NOFX

NOFX – Thalidomide Child

NOFX – Thalidomide Child
Released: April 18, 2012
Label: Fat Wreck
Country: San Francisco, CA, United States
Tracklist:
01 – Ant Attack
02 – Righteous Cause
03 – Rafters
04 – Bang Gang
05 – Thalidomide Child
06 – My Friends
07 – Breakdown
08 – NOFX
DOWNLOAD

ABC No Rio



Tracklist:
1 Boysetsfire - Resection
2 Boysetsfire - Pure 
3 Countdown to Putsch - The Argument With Camus 
4 Countdown to Putsch - (Un)Naturalization 
5 Devola - Collapsed 
6 Devola - Prozac Equation 
7 Devola - Excerpt From a Letter to the Office of Vital Statistics 
8 God Awful - Vicariously 
9 God Awful - Failure 
10 I Hate Myself - Darren's Roof 
11 I Hate Myself - Drama in the Emergency Room 
12 Kill the Man Who Questions - Sugar Industry 
13 Kill the Man Who Questions - Good Cop; Bad Cop 
14 Saetia - Becoming the Truth 
15 Twelve Hour Turn - Wide Awake 
16 Twelve Hour Turn - He'd Rather Not Watch 
17 You and I - Seascape 
18 You and I - Something to Remember 
Download

TCUKIMAY BIOGRAFI

 TCUKIMAY

 Tcukimay adalah band thrashpunk asal Bandung. Penggunaan kata tcukimay bukan diartikan sebebanarnya. Mereka memilih kata tersebut sebagai ungkapan ketidakpuasan dan kekecewaan terhadap berbagai sistem, aturan, atau pakem yang mengkungkung kehidupan. Terutama dalam bermusik. Ketika pertama kali dibentuk pada 1999, Tcukimay dibangun atas formasi lima orang. Namun, seiring waktu mereka mengalami perubahan. Dan sejak 2006, Tcukimay berjalan dengan empat personel, yaitu Lookass (vocal), Cuky (bas) , Ndih Slayer (gitar), Ikiss (drum).



Dalam bermusik Tcukimay tetap peka dan peduli akan budaya lokal. Mereka memiliki kesadaran penuh akan keberagaman budaya Indonesia. Hal itu mereka ungkapkan dengan menjalin kolaborasi dengan sejumlah musisi tradisional seperti Iman Zimbot dari SMKI, Mang Ayi (tarompet sunda dari Subang), Tatang (spesialis kendang sunda), dan sejumlah musisi tradisi lainnya.
Sampai saat ini Tcukimay terus membuka diri bereksplorasi dengan berbagai bentuk budaya, tanpa batasan geografis dengan tetap mempertahankan dan menjaga idealisme thrashpunk itu sendiri.

Dengan semangat menghargai perbedaan dan keberagaman, mereka tetap menjalin persaudaraan dan kebersamaan. Sepuluh tahun setelah berjalan, mereka merilis album self titled pada 2009. Mereka mengemas 13 lagu dalam versi kaset. Sementara untuk versi CD, Tcukimay mengemas 14 materi ditambah satu lagu bonus Bakakak Hayam milik Noin Bullet. Dalam album tersebut, mereka juga menyuguhkan beberapa kolaborasi, antara lain Anjing Tirani (featuring Aki Amenk Disinfected) dan Birutikotabandung (featuring Panglima Viking Ayi Beuting).

Line-up:
Lookass-vokal
Cuky-bass
Ndih Slayer-gitar
Ikiss-drum

Sosial Media:
http://www.reverbnation.com/tcukimaythrashpunk
http://www.myspace.com/tcukimaysia

Death Above

Death Above - The Attack Of The Soul Eaters - 2012



01 - The Arrival (From The Abyss)
02 - Tremors
03 - Mx Mx Mx
04 - Thrashin' Your Mind
05 - Welcome To Wasteland
06 - Drunkenness After Drunkenness
07 - Road To Red Cave
08 - Continue
09 - Toxic Blood
10 - Chameleon
11 - Death From Above
12 - The Mosh Sick
13 - Violent Nightmare
14 - Baby Zombie
15 - B.O.B.

Necrocest

Necrocest - Prenatal Massacre (2009)

Tracklist:

1.Incinerate
2.Desire to defile
3.Prenatal Massacre
4.Butcher's Hooks
5.Slut Starved
6.Prolonged Entrail removal
7.Bound to Pain
8.Stillborn Mastication
9.Vitrification
10.Restrained, Maimed, and Slain
.

Senin, 17 Desember 2012

EYEFEELSIX

EYEFEELSIX


Bagi band hiphop asal Bandung Eye Feel Six mereka sudah merasa bosan bahwa hiphop yang hadir sekarang ini masih saja berbicara soal perhiasan mewah, mobil BMW keluaran terbaru, perang antar geng, atau tentang fashion dan gaya hidup mentereng. Padahal awalnya hiphop merupakan representasi politik kulit hitam jika berkaca pada musik macam Public Enemy atau N.W.A. Setidaknya hiphop belum mengalami senjakalanya ketika Eye Feel Six merilis debut album Pain Per Hate yang berisi kritik sosial dan politik secara personal, bahkan mereka melemparkan otokritik terhadap musik hiphop itu sendiri.

“Musik hiphop masuk ke Indonesia sudah menjadi tren dan kebanyakan untuk urusan komersialisme dengan tema-tema stereotip macam bling-bling lah, dan semacamnya. Kami hanya menyadari bahwa kekuatan musik hip-hop lebih dari sekedar hal-hal tadi,” kritik Gayanugrah yang berperan sebagai MC di Eye Feel Six. “Musik hiphop sudah kehilangan akarnya,” lanjutnya.

Salah satu paling menarik adalah lagu “Obituari” yang ditulis bersama Ucok Homicide aka Morgue Vanguard dan didedikasikan untuk “kematian” musik hiphop di Indonesia saat semua musik hiphop sudah menjadi bagian sekrup industri. Salah satu bait paling menarik adalah lirik yang mengkritik musisi hiphop instant secara gamblang. Secara tidak langsung, Gaya mengakui akan banyak kontroversi yang diterima oleh mereka. Efek dari lagu itu sempat menciptakan kontroversi dengan beberapa band hiphop yang tidak terima dengan kritik Eye Feel Six.

“Sempat ada konflik saat launching album kami di Score Bandung beberapa waktu lalu. Yah, ada beberapa pihak yang tidak menerima kritik dalam lagu itu. Tapi bagi kami, konflik itu penting bagi komunitas hiphop. Lagian penyelesaiannya kan gampang, ayo kita battle aja di panggung dan tinggal ambil microphone. Karena kami memang mengharapkan ada feedback, sehingga terjadi diskusi dan ada dialog,” papar pria pengagum Public Enemy, Necro, dan Cypress Hill.

Gaya menambahkan bahwa hiphop yang sudah menjadi bagian budaya pop adalah bagian dari industri musik yang memang tak bisa dilepaskan. Salah satu bentuk perlawanan mereka terhadap pola industri, yaitu menjadikan musik hiphop sebagai sebuah kekuatan swadaya untuk komunitas musik yang ada di Bandung.

“Apa yang kami lakukan hanyalah bergerilya untuk menjadikan musik hiphop sebagai sebuah dialog antar komunitas. Awalnya sih yah sebagai wadah untuk mengekspresikan diri, akan tetapi dengan adaya Eye Feel Six justru menjadi media diskusi lintas komunitas, itu tentu sangat menarik,” papar Gaya.

Dalam album Pain Per Hate, Eye Feel Six yang digawangi Gayanugrah aka Soul Killa (MC), Elmanjanaka aka Mind Freeza (MC) dan Fajar Nurwanto aka Beat Hustlers (beat maker) mencoba bereksplorasi dengan pelbagai komunitas musik underground di Bandung untuk melahirkan sebuah karya album hiphop yang layak diapresiasi tahun ini. Album ini tak hanya menampilkan musik hiphop old-school, tapi sebuah album hiphop yang kaya eksplorasi dengan berbagai kolaborasi lewat seni musik tradisi Sunda Karinding hingga musik punk dan death metal. Termasuk hadirnya sampling-sampling metal dari Slayer, Balcony, dan Black Cobra. Kolaborasi untuk pembuatan album ini melibatkan berbagai kalangan musisi di kota Bandung seperti Man dari band death metal Jasad dan grup musik Karinding Attack.

“Komunitas hiphop di mana-mana selalu merasa ekslusif. Kami ingin keluar dari lingkaran itu, bahwa musik hiphop bisa berkolaborasi dengan genre musik lain, seperti dengan komunitas metal Ujungberung dan musik tradisi Sunda,” papar Gaya.

Selama proses rekaman, Eye Feel Six membutuhkan waktu selama dua tahun untuk menyelesaikannya. Band yang terbentuk tahun 2000 ini bermula dari sebuah kompetisi hiphop X-Freedom. Setelah sekian lama eksis, baru memasuki pertengahan tahun 2011 ini mereka resmi merilis album debut yang dibantu oleh Ucok Homicide aka Morgue Vanguard sebagai Musik Supervisor. Menariknya kekuatan komunitas menjadi fondasi utama lahirnya album ini.

“Seolah terjadi Brother’s Keeper Connection. Tiba-tiba saja kawan-kawan di komunitas mau bantu untuk menyelesaikan proses kreatif album ini. Tiba-tiba kawan-kawan Karinding Attack mau bantu, Man Jasad mau bantu, terus Ucok Homicide mau bantu, begitupula DJ E-One (Cronik). Semuanya terjadi begitu saja, kawan-kawan komunitas saling bantu tanpa pamrih. Karena kultur yang ada di komunitas seperti itu,” ujar Gaya.













INFITHOR

INFITHOR - DEMO


INFITHOR - POSTERITY PAGANISM  DOWNLOAD  
INFITHOR - GARIS MASSA DOWNLOAD
INFITHOR - Glamour Syndrome ( Unmixed )  DOWNLOAD

CISOKA RIUNG SAGALUR #3

CSDM PRESENT
CISOKA RIUNG SAGALUR #3
 

12 JANUARI 2013 @LAPANGAN CISOKA (TNG)
 #VOMITING#
*DEMENTED HEART (kediri)
*PEACE OR ANNIHILATION (jkt)
*JD.AL-DAER
*INFITHOR
*NEVER COME BACK (TNG)
*BALAZPATHI
*RAHIM
*SKEPTIKAL (BANTEN)
*APATISH (BDG)
*BLEEDING MESSIAH (jkt).
*EXILE (JOGJA)
*BUNGA TERRATAI (BGD)
*SIGMA DAMNATION 
 *REVENGE SUGESTION
*BENIH 
 *ARKUBIKA 
OPEN REGISTRATION
#ENYE: 02198998043 #OPEY: 08569925786

FUCK I'M DEAD

FUCK I'M DEAD - ANOTHER GORY MESS



Released: October 13, 2012
Label: -
Country: Melbourne, Australia

Tracklist:
1. Sanguinary Overture (1:47)
2. Arse to Mouth (2:01)
3. Paint the Town Red (1:20)
4. Grave Desecrator (1:33)
5. Cave in Your Cranial Cavity (0:49)
6. This Is My Sickness (1:25)
7. Bury the Cunt in Shit (1:21)
8. Horrified (1:17)
9. Blood and Bone (1:23)
10. Bring Up the Bodies (1:04)
11. Petrify (1:03)
12. Another Gory Mess (1:28)
13. Bind Torture Kill (1:01)
14. Inebriated Excrement Exit (0:43)
15. Boobs, Blood and Gore (0:53)
16. Born to Murder (0:40)
17. Waft of Stench (1:37)
18. Gore Grind Thrash Attack (1:12)
19. Speargunned (1:01)
20. Code Brown (0:59)
21. Coprophobic (1:48)

The Aggrolites

The Aggrolites - Rugged Road

The Aggrolites - Rugged Road
Released: March 22, 2011
Label: Grover Records / Young Cub Records
Country: Los Angeles, CA, United States
Tracklist:
1 Trial and Error 
2 Enemy Dub 
3 Dreamin on Erie 
4 Eye of Obarbas 
5 The Aggro Band Plays On 
6 Camel Rock 
7 In the Cut 
8 The Heat 
9 Complicated Girl 
10 Out of Sight  
DOWNLOAD

NINJA HATORRY

NINJA HATORRY 2012, Demo and Review


NINJA HATORRY 2012, Demo and Review

Released: June 05, 2012
Label: Self label
Country: Cibinong, Bogor, Indonesia

Tracklist:
01.armada pembawa bala
02.jual daging beli daging
03.war
04.i love blast beat
05.spiritual (all about hu hay haq)

KYLESA

KYLESA - FROM THE VAULTS Vol I

Released: November 16, 2012
Label: Season Of Myth
Country: Savannah, GA, United States
Tracklist:
01 – Intro
02 – Inverse
03 – 111 Degree Heat Index
04 – Between Silence and Sound II
05 – Paranoid Tempo
06 – End Truth
07 – Bottom Line II
08 – Wavering
09 – Bass Salts
10 – Drained
11 – Set the Controls for the Heart of the Sun
12 – Drum Jam

Less Than Jake

Less Than Jake – Seasons Greetings from Less Than Jake

Less Than Jake – Seasons Greetings from Less Than Jake 
Released: April 4, 2012
Label: Digital File
Country:  Gainesville, FL, United States
Tracklist:
1 The New Auld Lang Syne 
2 Younger Lungs 
3 A Return to Headphones 
4 Done and Dusted 
5 Finer Points of Forgiveness   
DOWNLOAD

Municipal Waste album

Fatal Feast : Waste In Space LP (2012)
Download


Toxic Waste : Municipal Waste / Toxic Holocaust Split LP (2012)
Download


Religion Proof 7" Flexi-disk (2012)
Download

Massive Aggressive LP (2009)
The Art Of Partying LP (2007)
Hazardous Mutation LP (2005)
Waste 'Em All LP (2003)
Bad Acid Trip Split 7" (2003)
(Municipal Waste Tracks Only)
Crucial Unit Split LP (2002)
(Municipal Waste Tracks Only)
Self-Titled 7" (2001)